Sabtu, 19 November 2016

Cinta Sang Mawar

Keindahaannya tumbuh mekar berseri diatas batang berduri. memberikan pesona indah dan aroma wangi kepada setiap mata yang melihatnya. tak banyak memang yang dapat dilakukan, hanya mampu bertahan melewati musim berganti. batang kecil yang menopangnya tidaklah besar dan kuat, bahkan sangat kecil dan lentur. saat badai datang menerpanya, ia hanya mengikuti gerakan angin sambil berdendang membalas dengan mekar senyumnya. tak perduli meski besar bersama rumput liar dan tak pernah berpisah dengan duri-duri dalam hidupnya, namun kesabaran dan ketabahannyalah yang menjadikannya indah dan banyak mata yang ingin memiliki.

Totalitas cinta sang bunga mawar, penuh dengan kesabaran dan pengorbanan panjang. wajar saja jika banyak yang menjadikannya simbol cinta sejati sebagai tanda kasih.

tak pernah ada keluh kesah dalam dirinya, yang ada hanya diam dan terus berperoses. sampai tiba saatnya para kumbang menghampiri untuk mengambil sarinya, ia pun tak menuntut madu dari kumbang yang datang dan pergi. hanya memberi setulus hati penuh dengan keikhlasan tanpa pamrih.

banyak yang membenci durinya tapi tidak dengan mawarnya. padahal batang duri dari bunga mawar adalah suatu kesatuan yang tak terpisahkan, meski begitu, banyak tangan yang tak menginginkan terkena duri dari pada memiliki bunganya. karena keindahannya begitu membuat mata terpikat sampai melupakan batang berduri yang bisa saja melukai.

dia tak pernah berusaha menghamba pada pemiliknya, hanya berusaha memberi dengan segala bentuk pengorbanan cinta, bukan kepada siapa yang akan memiliki, tapi kepada dirinya sendiri.

berkorban bukan jadi korban

-Hamim Sta-